Sekilas Tentang Vertical Garden
Memiliki taman di rumah sendiri bisa jadi sesuatu yang banyak diidamkan orang-orang. Bagaimana tidak, kehadiran taman di rumah bisa menambah hidup suasana rumah hingga menjadi area melepas penat yang cocok untuk keluarga. Namun tidak semua orang memiliki lahan yang cukup luas untuk membuat taman konvensional. Untuk masalah tersebut, Anda bisa mencoba opsi vertikal garden.

Vertikal garden adalah taman yang dibangun pada bidang yang tegak lurus. Inilah mengapa vertikal garden juga sering disebut taman dinding, vertikal landscape, living wall, dan lainnya.
Selain menjadi solusi bagi Anda yang ingin memiliki taman dengan lahan yang terbatas, vertikal garden juga memiliki banyak kegunaan, seperti misalnya penahan panas matahari, meningkatkan suplai oksigen, mengurangi polusi udara, dan sebagainya.
Dibanding dengan taman horizontal, vertikal garden memiliki keindahannya sendiri. Vertikal garden bisa diletakkan dan dibangun dimanapun, entah outdoor maupun indoor. Tanaman yang bisa digunakan, dapat diambil dari tanaman yang umum dan mudah dikembangkan. Selain itu, vertikal garden sifatnya bisa dipindah-pindah sewaktu-waktu.

Terdapat dua jenis sistem dalam vertikal garden yaitu green facades dan living wall
- Living wall atau green wall adalah dinding yang memiliki berbagai jenis tanaman yang melekat pada dinding dengan bantuan media yang dapat berupa tanah, batu, atau air. Secara umum living wall memiliki sistem irigasi di dalamnya.
- Green facade, merupakan dinding luar yang sengaja ditumbuji dengan tanaman merambat. Akar tanaman ditanam menancap pada tanah lalu dirambatkan ke seluruh bagian terluar bangunan mulai dari dinding hingga atap.
Cara membuat vertikal garden di rumah:
- Siapkan frame yang terbuat dari baja ringan dengan ukuran 0,5x1m dan dipasang ke tembok. Beri cela sekitar 7 cm sgar media tanam tidak langsung menyentuh tembok karena dapat membuat tembok berlumut
- Letakkan 2 lapis media tanam (velt sabut kelapa atu geotextile).
- Buat semacam cekungan atau lubang di bagian depan media tanam sebagai tempat menanam. Berikan jarak sekitar 12 cm di setiap sisi.
- Jahit media tanam ke frame.
- Yang harus diperhatikan adalah memilih tanaman yang berimbang antara akar dan tubuh tanaman. Akar akan cukup kuat menopang tumbuhan jika tubuhnya lebih kecil dan dapat mencegah daunnya menjadi layu. Ini merupakan konsep dasar untuk keseimbangan tanaman dalam membangun vertikal garden.
- Lalu, tanam tanaman yang sudah dipilih ke lubang yang telah dibuat sebelumnya.
- Caranya, dapat menggunakan rockwool gulung atau langsung tanpa ditambah apa-apa selama tanaman memiliki akar yang bagus.
- Untuk pengairan, dapat menggunakan drip irigasi ataupun secara manual dengan tangan.
- Drip irigasi yang digunakan idealnya memiliki jarak pipa pengairan di atas 3 meter.
- Sebaiknya menggunakan timer otomatis untuk irigasi agar waktu penyiraman bisa disetel. Jarak waktu penyiraman yang disarankan misalnya 3 s/d 5 kali sehari, selama 2 menit setiap penyiraman.
- Agar kucuran air tetap merata dan terjaga, sebaiknya gunakan nosel fyang berfungsi sebagai pressure regulator. Tetesan air sisa penyiraman yang tidak diserap oleh media tanam bisa dialirkan ke tanah atau dikembalikan keatas.
- Disarankan untuk meletakkan tanaman yang tahan kering di paling atas dan tanaman basah di bagian bawah jika ada.
Untuk penggunaan biaya relatif tergantung pada pilihan media tanam dan tanaman yang Anda pilih. Salah satu tips agar biaya pembuatan vertikal garden Anda bisa lebih hemat adalah dengan memanfaatkan botol bekas dan pipa paralon yang jauh lebih murah.
Membuat vertikal garden ini memang susah-susah gampang. Butuh ketekunan dan perhatian khusus dalam membuat media tanam, memilih jenis tanaman, pengaplikasian pada lokasi yang tepat, serta perawatan yang harus dilakukan secara berkala.
Kelebihan Vertical Garden
- Hemat lahan
- Bisa dipindah-pindah
- Mengurangi polusi udara
- Menambah keindahan suatu ruangan
Kekurangan Vertical Garden
- Lebih cepat kering (terutama pada pemakaian wadah berwarna hitam atau abu-abu pada vertikal garden yang ditempatkan di sinar matahari langsung).
- Biaya cenderung lebih mahal untuk membuat vertikal garden dibanding dengan horizontal garden atau menanam cara konvensional.
- Dibutuhkan perangkat khusus.
- Bisa mengurangi keindahan jika penataan tanaman tidak dilakukan dengan baik dan penggunaan tanaman tidak tepat.
Itulah artikel kami mengenai vertical garden atau taman vertikal. Mungkin dapat menjadi solusi dan referensi bagi Anda yang menginginkan kehadiran taman di rumah tapi memiliki lahan terbatas. Semoga bermanfaat. Jangan lupa untuk membaca artikel kami lainnya, ya!