Waspada! Salah kontruksi! Kerusakan pada bangunan bisa terjadi.
Setiap orang pasti mendambakan rumah yang kokoh untuk berlindung. Namun, ada juga rumah yang tampak indah nan megah akan tetapi tidak kuat menahan getaran, dan tidak kuat menopang beban. Adapula rumah belum ke tahap full finishing malah roboh. Tentulah kejadian ini bisa membahayakan nyawa individu, bahkan sekelompok orang yang berada dalam bangunan.
Kerusakan-kerusakan yang sering muncul seperti retakan-retakan kecil di dinding hingga berukuran besar, sisi bangunan terpisah, pengecoran mudah rapuh, sampai bangunan beresiko ambruk. Sungguh tidak ada satupun yang ingin mengalami hal demikian. Selain membahayakan nyawa, resiko roboh berakibat pada kerugian yang tentu sangat besar bagi si pemilik bangunan. Nah! Oleh karena itu, Anda wajib tahu nih! Apa saja sih penyebab bangunan rumah beresiko roboh? Yuk intip pembahasan dibawah ini!
Oh ternyata inilah penyebab rumah gampang retak bahkan roboh?
1. Pondasi Tidak Kuat
Pondasi merupakan bagian terpenting dalam proses kontruksi bangunan. Sejak pertama kali dibangun, pemasangan pondasi harus dirancang dengan cermat dan secara seksama disusun dengan tepat. Semua yang berada pada bangunan rumah akan ditopang oleh pondasi. Jadi, tanpa pondasi, bangunan tidak mampu menopang beban. Semakin bagus dan kuat pondasi akan semakin kuat pula bangunan menopang beban. Kelebihan beban dan pondasi yang tidak kuat, bisa beresiko. Terkadang, hanya karena ingin meminimalisasikan biaya, bangunan hanya dilandasi pengecoran saja. Tentu ini sangat bersiko untuk rumah Anda. Hal yang mungkin akan terjadi ialah, banjir, longsor, retak pada bangunan, sampai resiko ambruk. Jadi jangan pernah menganggap remeh fungsi pondasi untuk rumah Anda. Semakin bagus dan kuat pondasi, akan semakin kuat pula bangunan Anda.
2. Penggunaan Material yang Kurang Tepat
Kerusakan pada bangunan yang mungkin akan terjadi biasa juga disebabkan oleh pemilihan dan perhitungan bahan material yang kurang tepat. Penggunaan takaran material bangunan yang tidak tepat berpengaruh pada kekuatan bangunan. Memang sih, para pengembang membangun rumah dengan material yang lebih murah demi untung yang lebih besar. Hal inilah yang Anda khawatirkan. Sebenarnya dalam proses konstruksi, memilih takaran dan kombinasi yang kurang tepat pada material, biasa membuat bangunan tidak tegap dan beresiko roboh. Sebelum membangun rumah, alangkah baiknya Anda konsultasi ke jasa arsitek dan konstruksi bangunan yang profesional. Ini akan membantu menghindari resiko roboh pada rumah Anda tentunya. Semakin kuat dan besar material yang Anda gunakan, akan semakin kuat pula bangunan Anda nantinya. Apalagi jika kelak nanti Anda berencana merenovasi rumah manjadi dua tingkat atau bahkan tiga tingkat, memilih rangka/tulangan beton dengan ukuran yang besar adalah hal yang harus Anda pikirkan secara matang-matang. Mengeluarkan biaya yang sedikit lebih banyak, lebih bagus dari pada hemat namun berisiko terhadap rumah Anda kelak. Dengan demikian, ada baiknya Anda memilih material yang kuat dan berkualitas saat ingin membangun rumah.
3. Desain yang Tidak Efektif
Membangun rumah tidak semerta-merta menginginkan desain yang asal-asalan. Tidak cuma megah, namun juga harus dengan rancangan desain yang efektif. Ada baiknya Anda konsultasi pada arsitek yang profesional dan handal. Merancang desain untuk bangunan perlu dicermari secara seksama. Jasa desain arsitek akan mempertimbangkan dan memperhitungkan segala aspek mulai dari ukuran dan tekstur tanah, menguji ketahanan beban, mengkualifikasi material yang efektif, dsb. Sebenarnya dalam proses konstruksi, harus melalui tahap-tahap. Misalnya mulai dari pekerjaan awal, pondasi, pekerjaan dinding, plumbling, hingga tahap finishing. Membangun rumah memang tidak boleh ceroboh. Tapi harus diperhatikan terlebih dahulu kualitas tiap tahapnya. Penempatan sisi ruang, dan jaraknya harus diperhatikan secara matang-matang untuk menghindari resiko retak pada rumah Anda.
4. Memilih Bekas Bangunan Tua
Nah! Adakalanya seseorang membeli bangunan tua untuk mambangun rumah. Kejadian inilah yang harus dihindari. Apalagi jika bangunan tua tersebut tak terawat. Bisa sangat beresiko dikemudian hari. Sulit untuk diketahui bahan material yang ada di dalam bangunan. Dikhawatirkan jika material yang digunanakan pada bangunan itu tidak berkualitas. Bangunan yang tidak terawat bisa saja memiliki material beton yang sudah rapuh. Coba Anda bayangkan jika Anda membangun rumah dengan rangka beton yang rapuh. Tentu sangat berbahaya. Oleh karena itu, Anda harus selektif dalam memilih bangunan yang direncanakan untuk membangun rumah. Anda boleh juga konsultasi ke jasa arsitek atau jasa renovasi rumah yang profesional untuk membangun rumah idaman Anda.
5. Kombinasi Tekstur Tanah Dengan Bangunan Kurang Tepat
Penyebab yang paling sering ditemui adalah karena kombinasi antara bangunan dan tekstur tanah. Kesalahan dalam memilih tanah kaveling adalah hal yang harus diwaspadai. Semakin lemah terkstur tanah, maka semakin besar pula resiko retak bahkan roboh yang terjadi pada bangunan. Sebelum membangun rumah, ada baiknya Anda memilih tekstur tanah yang keras. Bagi Anda yang sudah memiliki tanah kavling namun tekstur yang lembab dan lemah, Anda harus perkuat pada pondasi serta tulangan beton pada bagian tapak, kolom. Semakin lemah tekstur tanah, semakin besar pula ukuran besi beton yang harus Anda gunakan.
Nah! Inilah beberapa penyebab rumah bisa retak atau bahkan bisa roboh. Membangun rumah memang tidak bisa asal-asalan. Harus memperhatikan segala aspek mulai dari tekstur tanah, selektif dalam memilih material, desain rumah yang efektif dan cermat, serta memilih pekerja konstruksi yang prodfesional. Sangat baik, jika Anda konsultasi pada jasa konstruksi/arsitek yang berpengalaman agar harapan Anda memiliki rumah kokoh dan megah bukan sekedar impian.